Fakta Film Anak Garuda

Fakta Film Anak Garuda

Fakta Film Anak Garuda – Film Anak Garuda karya perdana rumah produksi Butterfly Pictures ini akan dirilis pada tanggal 16 Januari 2020. Film Anak Garuda ini merupakan karya perdana yang langsung digarap oleh alumni dan juga anak-anak Sekolah Selamat Pagi Indonesia. Berangkat dari kisah nyata 7 alumni Sekolah Selamat Pagi Indonesia pada awal berdiri.

Singkat cerita, pada saat Julianto Eka Putra, yang ialah sang inisiator mengajak tujuh anak dengan latar belakang berbeda yaitu Sheren, Olfa, Wayan, Dila, Sayidah, Yohana dan Robet menjadi satu tim yang membantu mengelola operasional sekolah dan unit-unit bisnis. Adapun, nama Sheren, Olfa, Wayan, Dila, Sayidah, Yohana, dan juga Robet. Sementara itu, Yohana Yusuf selaku produser dan juga alumni dari Sekolah SPI menyampaikan rasa terima kasih atas penayangan film tersebut. www.americannamedaycalendar.com

Dunia perfilman Tanah Air dalam masa tidak kehausan karya-karya bagus. Deretan wajah segar dari para aktor dan aktris juga sukses menyedot peminat layar perak dari segala penjuru Indonesia. Kisah percintaan hingga perjuangan hidup yang inspiratif silih berganti menghiasi bioskop. http://www.shortqtsyndrome.org/

Kabar terbaru, film kegigihan anak muda Indonesia meraih mimpi akan dipertontonkan pada awal tahun 2020. Tidak lain ialah film Anak Garuda produksi Butterfly Pictures.

Film Anak Garuda ini digadang-gadang akan membakar semangat generasi muda Indonesia berjuang meraih mimpi. Bagaimana tidak? Jalan cerita film Anak Garuda merupakan kisah nyata dari tujuh anak yang berasal dari kaum marjinal atau terpinggirkan.

Ya, film Anak Garuda menyuguhkan kisah transformasi siswa-siswi Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Batu, Malang, Jawa Timur. Untuk diketahui, sekolah gratis yang peruntukkan bagi kalangan miskin ini pernah meraih penghargaan Kick Andy Heroes tahun 2018.

Executive Director Butterfly Pictures yang bernama Yohana Yusuf dalam jumpa awak media di Jakarta, Kamis (22/8), menuturkan bahwa sebagian besar siswa-siswi sekolah SPI berlatar belakang yatim-piatu dan kaum dhuafa.

“Mereka terbiasa dihina, ditertawakan, mengalami kepahitan hidup, terpinggirkan, minder dan terpuruk, tetapi setelah menjadi siswa di Sekolah SPI, mereka bertransformasi menjadi anak-anak garuda yang terbang menatap matahari, mereka belajar bagaimana mengatasi perbedaan (suku, ras, agama), dan juga mengatasi luka batin dan kepahitan hidup yang pernah mereka alami, serta menjadi pengendali bagi diri mereka sendiri dan segala masalahnya (minder, kemarahan, kebencian, iri hati, dan sebagainya),” ucap Yohana selaku Co-Producer film sekaligus alumni Sekolah SPI.

Fakta Film Anak Garuda

Lantas apa keistimewaan dari film yang diproduseri aktor kawakan Verdi Solaiman ini?

1. Film karya divisi usaha Sekolah SPI.

Anak Garuda adalah film yang diproduksi divisi usaha terbaru Sekolah SPI, Butterfly Pictures. Divisi dari sekolah yang didirikan oleh Julianto Eka Putra ini mengkhususkan diri memproduksi film.

Seperti divisi usaha Sekolah SPI lainnya, unit bisnis ini juga dikelola langsung oleh alumni Sekolah SPI sambil menggandeng aktor watak papan atas Verdi Solaiman sebagai produser.

2. Diangkat dari kisah tujuh tokoh alumni Sekolah SPI.

Film ini Anak Garuda akan menyuguhkan kisah nyata dari tujuh alumni Sekolah SPI yang datang dari keluarga tidak mampu, untuk bersama mengubah nasib dan memutus rantai kemiskinan di keluarga mereka, hingga menjadi wirausahawan sukses. Mereka antara lain Olfa, Robet, Yohana, Dila, Sayyidah, Wayan, dan Sheren.

Para alumni inilah yang mengelola divisi usaha sendiri dan masing-masing beromzet miliaran rupiah. Hasilnya digunakan kembali untuk mengelola Sekolah SPI.

Akan ada banyak nilai yang dapat diambil dari film Anak Garuda ini, antara lain jatuh bangun berwirausaha, belajar makna leadership (kepemimpinan) dan team work (kerja sama tim), dan lain-lain.

3. Digarap sosok-sosok bertangan dingin dalam dunia film.

Tidak dapat dipandang sebelah mata, skenario film Anak Garuda ditulis Alim Sudio yang pernah melambungkan film laris Surga yang Tak Dirindukan. Berlaku sebagai sutradara adalah Faozan Rizal yang sudah melenggang sukses menyutradarai Habibie-Ainun dan mengantarkan film ini meraih Piala Citra sebagai film Indonesia terbaik pada tahun 2013. Sementara sang produser ialah Verdi Solaiman yang telah banyak membintangi film berkualitas Indonesia, seperti The Raid, Java Heat, Message Man, dan lain sebagainya.

Kisah inspiratif yang disuguhkan film Anak Garuda memberikan kesan tersendiri bagi Verdi. Dia takjub dengan perjuangan siswa-siswi Sekolah SPI yang berjuang dari titik nol hingga menjadi berhasil dan memutus rantai kemiskinan dari keluarga mereka.

“Kisah perjuangan anak-anak ini yang menurut saya harus disampaikan ke seluruh Indonesia, sebuah manifestasi sempurna dari Impian Indonesia (Indonesian Dream),” ucap Verdi.

4. Melibatkan aktor dan aktris berbakat Tanah Air.

Sederet aktor dan juga aktris Tanah Air akan memerankan tujuh tokoh nyata Sekolah SPI. Tissa Biani akan berperan sebagai Sayyidah, Violla Georgie akan berperan sebagai Yohana, Ajil Ditto sebagai Robet, Clairine Clay sebagai Olfa, Geraldy Kreckhoff sebagai Wayan, Rania Putrisari sebagai Sheren, Rebecca Klopper sebagai Dila dan juga Kiki Narendra yang berperan sebagai Koh Jul, atau Julianto Eka Putra.

Bagi Tissa Biani yang berperan sebagai Sayyidah mengaku bahwa peran Sayyidah memberikan tantangan sendiri bagi kariernya.

“Sayyidah adalah tokoh yang tidak pernah kehabisan ide dan semangat untuk maju, meskipun berangkat dari kondisi yang terpuruk, bahkan saat kecelakaan hampir merenggut nyawanya, tidak mampu menghentikan semangatnya untuk maju,” ungkap Tissa Biani.

Fakta Film Anak Garuda 1

5. Kisah petualangan Anak Garuda juga bisa dinikmati dalam bentuk webtoon.

Sambil menunggu film Anak Garuda tayang, Sobat Brilio dapat menikmati kisah ketujuh sosok inspiratif Sekolah SPI di kanal Line Webtoon berjudul Anak Garuda sejak 17 Mei 2019 lalu.

Cerita episode terbaru terbit tiap pada hari Jumat, dan totalnya terdapat 24 chapter yang akan ditayangkan selama 6 bulan, sejak penayangan perdana pada Mei lalu.

6. Mendapuk grup band COKELAT mengisi original soundtrack.

Untuk menambah gereget kisah film Anak Garuda, Julianto Eka Putra menulis lagu berjudul sama. Grup band COKELAT lah yang didapuk membawakannya. Lagu ini sudah dapat didengarkan di platform streaming musik daring seperti Joox dan Spotify sejak 16 Agustus lalu.

Menurut Edwin Marshall, gitaris COKELAT, grupnya dan Sekolah SPI memiliki niat yang sama membangun Indonesia.

“COKELAT meyakini, sebagai orang Indonesia, kita harus berkontribusi untuk bangsa kita. Karena COKELAT musisi, jadi yang dapat kita lakukan paling nyata adalah lewat musik. Mudah-mudahan hasil kolaborasi ini bisa menjadi penyemangat lagi, setelah bangsa kita sempat ‘terpecah terbagi dua’,” ujarnya.

7. Spirit tangguh dan bertransformasi menjadi pribadi bernilai

Banyak pihak terlibat yang terkesan dalam pembuatan film ini, tak terkecuali sang penulis skenario.

Ditargetkan menyentuh berbagai kalangan seperti anak muda, orangtua, guru, hingga sampai pemimpin, Alim Sudio mengamini jika Anak Garuda akan memberi inspirasi untuk memiliki spirit Anak Garuda yang tangguh dan pantang menyerah, mempunyai mental warrior yang siap menaklukkan setiap masalah dalam hidup, membangun team work dan persahabatan, hingga menjadi pemimpin yang bersahaja.

“Bagi orang tua, guru dan pemimpin, film Anak Garuda ini mengisahkan bagaimana Julianto Eka Putra sebagai mentor memiliki metode yang unik dalam menangani anak-anak yatim piatu dengan banyak luka batin dan kepahitan hidup, lalu mentransformasi mereka menjadi pribadi yang bernilai,” ungkap Alim Sudio.